Obat Penyesalan...
Orang tua dulu, pernah menasehati, ada tiga hal yang tak akan pernah bisa kembali:
Yang
pertama, waktu. Sekali dia lewat, maka selesai sudah. Kita tidak bisa
loncat ke belakang, bagaimanapun caranya. Benarlah kata orang tua dulu,
sungguh, yang paling jauh jaraknya dari kita bukan Bulan, Planet Mars,
apalagi bintang-gemintang, melainkan waktu yang telah berlalu.
Kedua,
perkataan. Sekali kita ucapkan, maka dia tidak bisa ditarik lagi. Juga
tulisan (jika kalian menuliskannya, kemudian publish tulisan tersebut).
Sekali dia melesat lepas, maka dia tidak akan bisa kembali. Busur yang
ditembakkan bisa diambil lagi, peluru yang diletuskan juga bisa dibawa
pulang. Tapi kalimat, sekali mengenai hati orang lain, tidak bisa
dianulir. Itulah kenapa lisan (juga tulisan) bisa lebih tajam daripada
pedang.
Ketiga, kesempatan. Sebenarnya yang
ketiga ini sama dengan waktu; bedanya sikit, dia melibatkan variabel
lain. Sekali kesempatan baik berlalu--entah karena kita abai, atau kita
tidak peduli, maka susah menariknya lagi. Pun jika besok lusa kesempatan
yang sama persis datang, maka dia sejatinya telah berbeda, setidaknya
dari fungsi waktunya.
Tapi jangan sedih.
Jangan cemas jika kita sudah terlanjur kehilangan tiga hal ini. Hei,
orang bijak sekalipun, pasti pernah kehilangan tiga hal ini. Orang-orang
terbaik di dunia pernah merasakannya. Tidak perlu menyesal, karena
sesal sungguh tiada guna. Sesal tidak pernah membuat sesuatu menjadi
lebih baik.
Nah, ketahuilah, jika kita telah kehilangan tiga hal tersebut, juga ada tiga hal menakjubkan sebagai obatnya.
Yang
pertama, harapan. Tambatkan pengharapan terbaik kita kepada yang semua
harapan bermuara (biar tidak salah alamat), percayalah, satu pengharapan
kecil kepada yang maha memiliki, bahkan bisa membuat dunia
terang-benderang, apalagi cuma dunia kehidupan kita saja, mudah saja
meneranginya. Lengkapi harapan ini dengan rasa sabar yang unggul, rasa
sabar kualitas nomor satu, genap sudah dia menjadi obat penawar.
Yang
kedua, ketulusan. Dunia boleh saja menyakiti kita, dunia juga silahkan
saja membuat kita kehilangan waktu, kesempatan, pun telah keliru salah
ucap, tapi dengan ketulusan, kita bisa memperbaikinya. Ibarat plester,
ketulusan bisa mengobati luka apapun.
Yang
ketiga, terakhir, kerja keras. Ayo, mari selalu berusaha, selalu menjadi
lebih baik setiap harinya, adalah salah-satu obat terbaik jika kita
kehilangan waktu, kehilangan kesempatan. Selalu tekun, tidak mudah
menyerah, besok lusa, semoga kehidupan kita menjadi lebih oke. Nah,
satukan tiga obat ini, harapan, ketulusan, dan kerja keras, tidak ada
kehilangan yang akan membuat kita sedih. Kehilangan asmara? Ah, itu sih
kecil saja.
Selamat memikirkan tiga hal itu, dan tiga hal ini. :)
*Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar