Singa
Tidak semua diantara kita yang terlahir, kemudian besar, menjadi
singa dalam hidupnya. Lebih banyak yang sejak kecil, memang sudah
"disiapkan" menjadi domba, masuk ke dalam sistem, kemudian hanya turut,
ikut apapun yang terjadi.
Tapi jika itu yang terjadi, maka, jadilah singa walau sehari, jangan seumur hidup menjadi domba.
Kita
yang bekerja jadi PNS misalnya, masuk dalam sistem yang sudah begitu
sejak dulu. Pelayanan buruk, penuh suap dan kolusi, disuruh manut oleh
atasan dan kolega, maka jadilah singa walau sehari, lawan sekitar
kalian. Mengaum buas.
Kita yang masih sekolah, nyontek
jadi budaya. Saat UN, nyontek jamaah dimaklumi bahkan dibiarkan oleh
sekolah, maka, jadilah singa walau sehari, adik-adik sekalian. Lawan
kondisi tersebut. Mengaum buas. Jangan hanya jadi domba atau kambing
terus-menerus, yang hanya bisa mengem-bekkk.
Tidak semua
diantara kita ditakdirkan menjadi singa, dalam masyarakat yang masih
terbelakang dalam penegakan hukum, nilai-nilai kejujuran, integritas,
kita justeru dididik untuk tidak banyak bertanya, tidak banyak protes,
ikuti saja kebiasaan. Jika mulai banyak tanya, resikonya bisa panjang.
Tapi, apakah kita mau hanya jadi domba seumur hidup? Apakah kita saat
usia 50, 60 tahun, berdiri, melihat ke belakang, menyaksikan terbentang
panjang sejarah hidup kita yang hanya jadi domba.
Jadilah
singa dalam sehari, adik-adik sekalian. Memang tidak ada jaminan itu
akan berhasil, tapi bayangkan, jika ribuan, jutaan orang mau menjadi
singa dalam sehari, kita akan menyaksikan, perlawanan telah dimulai.
Perubahan menuju kebaikan telah digelindingkan.
Mengaumlah! Tunjukkan kalian punya prinsip dan pemahaman hidup terbaik.
Mulailah menjadi singa meski hanya sehari.
Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar