Kisah cinta yang meluluhkan Hati
menurut kalian kisah cinta siaopa yang paling romantis apakah kisah cinta Romeo-Juliet yang berakhir dengan kematian, atau Laila Majnun yang berujung menjadi gila bagiku kisah cinta yang romantis adalah kisah cinta Ali Bin Thalib dan Fatimah az-Zahra.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7SvD7riRi67diKZHHAYb06XErX6pLBuvNlXbcjhyphenhyphenKrYlohS6MUha-eKSqGdDO6yVhFcfQ7wQHZdtWmAK_WVw3c-6NXAzSCSoUb2GzYbLmwNiW_QaopPZ-PK-nHX-HgFRT2dZikgi7LR0/s640/fatimah+dan+ali.png)
kisah cinta yang sudah terpendam sejak
lama, kisah cintanya sangat terjaga kerahasiaannya dalam kata, sikap
dan ekspresi mereka bahkan konon syetanpun tak bisa mengendusnya, mereka
bisa menjaga izzah mereka, hingga Allah telah menghalalkannya.
Ali sudah menyukai fatimah sejak lama,
kecantikan putri Rasulullah ini tak hanya fisikly saja, kecantikan
Ruhaninya melintasi batas hingga langit ketujuh…kendalanya adalah
perasaan rendah dirinya, mampukah ia membahagiakannya dengan keadaannya
yang serba terbatas.
Ali juga sempat patah hati dua kali, dua
sahabat terdekat Rosululloh (Abu bakar dan Umar bin khotob) juga telah
mendahuluinya, dan menyusul Abdurahman bin auf melamar sang putri
dengan membawa 100 onta bermata biru dari mesir dan 10.000dinnar.kalo diuangkan dalam rupiah kira kira 55 milyar.
Alhamdulillah…lamaran bermilyar milyar
itupun di tolak oleh Rosululloh, ternyata kekhawatiran Ali bin abi
tholib belum berakhir sampai di sini karena ternyata sahabat yang
lainpun melamar sang az zahra, usman bin affan pun memberanikan dirinya
melamar sang putri, dengan mahar seperti yang di bawa oleh abdurahman
bin auff, hanya ia menegaskan kembali bahwa kedudukannya lebih mulia di
banding abdurahman bin auf karena ia telah lebh dahulu masuk islam.
Tidak dinyana tidak di duga, ternyata
Rosulullohpun menolak lamaran Usman bin affan, bahkan di sebuah riwayat
(abas Azizi hal 162) di ceritakan: Nabi saw menggenggam batu kerikil dan
kemudian membukanya, terlihat batu itu menjadi batu mulia dan beliau
menunjukkannya sambil berkata”apakah engkau hendak menakut nakutiku
dengan hartamu?”
Empat sahabat sudah memberanikan diri
dan mereka telah di tolak oleh Rosululloh saw, kini giliran ali bin abi
tholib untuk memberanikan diri.setelah sebelumnya di kuatkan oleh
sahabat yang lain bahwa beliau menunggu Ali bin abi tholib untuk
meminang putri kesayangannya.
hingga di sutu hari ali memberanikan
diri datang, awalnya beliau hanya duduk di samping Rosululloh dan lama
tertunduk diam.Hinngga Rosululloh pun bertanya ” wahai putra Abu Tholib,
apa yang engkau inginkan?”
Sejenak ali terdiam, dan dengan suara
bergetar iapun menjawab, ” Ya Rosululloh, aku hendak meminang fatimah”
Mendengar jawaban ali ini beliau SAw tidak terkejut, “bagus wahai ibnu
abu tholib, beberapa waktu terakhir ini banyak yang melamar putriku,
tetapi ia selalu menlaknya, oleh karena itu, tunggulah jawaban putriku”
kemudia beliau saw, meninggalkan ali dan
bertanya kepada putrinya, ketika di tanya Fatimah hanya terdiam dan
Rosululloh saw menyimpulkan bahwa diamnya Fatimah pertanda
kesetujuannya.
Rosululloh kemudian mendekati Ali dan bersabda ‘apakah engkau memiliki sesuatu yang akan engkau jadikan mahar wahai ali?
ali pun menjawab ” orang tuaku yang
menjadi penebusnya untukmu ya Rosululloh, tak ada yang aku sembunyikan
darimu, aku hanya memiliki seekor unta untuk membantuku menyiram
tanaman, sebuah pedang dan sebuah baju zirah dari besi”
Dengan tersenyum Rosululloh saw bersabda
‘wahai ali, tidak mungkin engkau terpisah dengan pedangmu, karena
dengannya engkau membela diri dari musuh musuh Alloh swt,dan tidak
mungkin juga engkau berpisah dengan untamu karena ia engkau butuhkan
untuk membantumu mengairi tanamanmu, aku terima mahar baju besimu,
juallah dan jadikan sebagai mahar untuk putriku”
Ali bin abi Tholib menjual baju besi tsb
dengan harga 500 dirham dan menyerahkan uang tersebut kepada Rosululloh
SAW, dan nabi saw membagi uang tersebut ke dalam 3 bagian. satu
bagian untk kebutuhan Rumah tangga, satu bagian untuk wewangian dan
satu bagian lagi di kembalikan kepada Ali bin abi tholib sebagai biaya
untuk jamuan makan untuk para tamu yag menghadiri pesta.
Dan malam harinya setelah di halalkan oleh Alloh swt, terjadilah dialog yang sangat menggetarkan ,
Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali,
“Maafkan aku, karena sebelum menikah
denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta kepada seorang
pemuda dan aku ingin menikah dengannya”,
Ali pun bertanya mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.
Sambil tersenyum Fatimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu.”
Subhanallah, itu adalah pujian terbaik
dari seorang istri yang bisa membahagiakan hati suaminya. Semoga kita
dipertemukan dengan orang yang sungguh-sungguh mencintai kita seperti
Fatimah dan Ali. Aamiin.
(Visited 25,622 times, 17 visits today)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar