Selasa, 12 Januari 2016

Sadis

SADIS
IRONISNYA,,IA
SERING DITIPU OLEH PARA PEMBELINYA,,DENGAN DALIH HUTANG BENSIN,,YANG AKAN DIBAYARKAN KEMUDIAN,,,""
""DAN JIKA SUDAH SAMPAI TUJUAN AKAN KEMBALI UNTUK MEMBAYARNYA,.."" ,,NAMUN SI PEMBELI TIDAK PERNAH KEMBALI LAGI,,,""
""RUMAH DAN LAPAK YANG DITEMPATINYA ITU,,SUDAH HAMPIR RUBUH KARENA KAYUNYA SUDAH LAPUK,,DAN PATAH DI BEBERAPA BAGIAN,.""
""TAMPAK PULA.SELIMUT DAN SERAGAM ANAK SD,,YANG IA JUAL,,MASIH TERGANTUNG,,DILAPAKNYA ..KARENA BELUM LAKU,,.""
Mbah Min Debleng warga dsn.Pacuh ds.Penataran kec.Nglegok kab.Blitar, hanyalah seorang penjual bensin dipinggiran Jalan Tjandisewu sebelah SDN Penataran.
Dalam sehari ia bisa menjual 3-6 botol bensin ecerannya adalah sebuah prestasi penjualan baginya, itupun tidak mesti bisa ia jual dengan keuntungan yang tidak seberapa.
Hitunglah keuntungan itu hanya Rp.500,- per botolnya, kalau ia berhasil menjual 6 botol berartikeuntungannya cuma Rp.3000,- saja.
Jarang sekali ia bisa menjual seluruh bensin dagangannya yang berjumlah sekitar 20 botol itu dalam seharinya. Itu pula yang menyebabkannya makan sehari cuma sekali saja.
"Untuk kulakan bensin ia biasa menggunakan sepeda onthel miliknya,.""
""Ironisnya,,ia sering ditipu oleh pembelinya dengan dalih hutang bensin,,"" yang akan dibayarkan kemudian jika ia sudah sampai tujuan akan kembali untuk membayarnya. namun si pembelinya tidak pernah kembali lagi.,""Terang Fauzy Iaz,,salah seorang warga menerangkan.
""Mungkin itu bukan rejeki saya nak,,.""Biarlah saya iklas koq,,."" Ujar lelaki yang baru melewati 1000 hari kematian istrinya ini.."dengan nada lirih,.
Terpaksa pula ia juga menjual selimut bantuan dari para dermawan karena tidak punya uang untuk makan,,ia juga menjual celana "gombornya,,jika ada yang membelinya,,.""Tampak pula ada seragam anak SD yang ia jual, namun belum laku,,."dan masih tergantung dilapaknya.
Rumah sekaligus lapaknya itu sudah hampir rubuh karena kayunya banyak yang lapuk dan patah dibeberapa bagian,,Ada bagian kayunya yang juga sudah dimakan rayap.
SARAN HALAMAN: Sukai Komunitas Orang Jawa Timur <- Like
3 Januari pukul 19:46 · Publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar