Pengaruh lingkungan baru terhadap anak peserta didik
Yang paling mendasar dan yang paling banyak
mempengaruhi peserta didik itu tidak hanya media seperti game online atau
televisi, masyarakat, ataupun teman dan kelompok. Memang hal-hal tersebut juga
memberi pengaruh tapi yang paling memberi pengaruh tempat dimana peserta didik
tinggal karena tempat dia tinggal tidak dengan orang tua kandungnya tapi bisa
juga dengan saudara, sepupuh, atau orang lain yang berbaik hati yang mau
membiayai peserta didik atau bisa dikatan sebagai orang tua angkat. Dan itu
bisa sangat mempengaruhi psikologisnya membuat peserta didik memiliki kendala
dalam belajar ketika dia tinggal dilingkungan barunya dia merasa memiliki
tanggung jawab untuk membantu pekerjaan kepada orang yang sudah berbuat baik
kepedanya dan tanpa sadar dia sudah mengesampingkan kewajiban peserta didik
yaitu belajar.
Ketika si peserta didik memulai untuk
beradaptasi dengan lingkungan barunya dia banyak menemui kendala contohnya saat
peserta didik tinggal dengan orang yang berbeda latar belakangnya itu membuat
dia juga harus bisa menyesuaikan dengan keluarga barunya.
Ketika di sekolah peserta didik merasa kurang
bebas karena saat dia sedang berada di sekolah keluarga barunya selalu
menanyakan kepada temannya apakah dia masih disekolah atau dia pergi main
dengan teman-teman yang lain itu pun sangat menggangu kebebasannya sebagai makhluk
sosial dan merasa dia tidak di percaya apa yang dikerjakannya diluar rumah itu
tidak ada manfaatnya atau lebih parah lagi kelurga barunya menganggap semua apa
yang dikerjakannya itu sebuah hal negatif.
Pengaruh
lingkungan tempat dia tinggal dan dampaknya
Dalam
buku yang berjudul pengelolaan lingkungan belajar Gagne (muhibbin 1998)
menyatakan bahwa kejadian-kejadian pada lingkungan akan sangat berpengaruh pada
hasil belajar anak.
Jika dilihat dari pernyataan diatas bahwa
ketepatan lingkungan itu member pengaruh pada anak. Harusnya orangtua memahami anak agar anaknya selalu diawasi
agar si anak tidak terjebak dalam pergaulan bebas. Saya sangat terkejut ketika
melihat seumuran anak sekolah dasar sudah berani mengakses gambar dan
video-video dewasa. Ini sudah mencederai akhlak harusnya masa-masa sekolah
dasar itu diisi dengan bermain dan belajar dan orangtua harus lebih intensif
mengawasi anaknya saat si anak memainkan gadget atau saat anak mengakses
internet orangtua membimbing da menjelaskan apa saja yang boleh dilihatnya dan
apa saja yang tidak boleh dilihatnya agar si anak mengerti mana yang baik dan
tidak baik.