Apakah Hanya Bid’ah Peringatan Panjang Maulid Nabi
Muhammad SAW di Serang Banten ?
Sering kali saya mendapat pertanyaan
dari teman saya yang bukan orang banten atau hanya pendatang apa sih manfaat
memperingati maulid nabi muhammad semeriah itu bahkan banyak sekali orang yang
rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk perayaan itu, sedangkan Nabi Muhammad
SAW sendiri tidak pernah menyuruh umatnya untuk merayakan hari kelahirannya ?
apa yang dikatakan teman saya itu benar bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah
memerintah umatnya untuk memperingati hari kelahirannya, pada dasarnya
peringatan dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur dan ucapan terimakasih untuk
Nabi Muhammad yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
islamiah. Kita umat islam juga sudah tahu dan tidak asing lagi maulid nabi
mungkin disinilah perbedaannya karena setiap wilayah atau daerah pasti memiliki
tradisi dan cara tersendiri untuk merayakannya, di serang pun mempunyai cara
tersendiri untuk memperingatinya warga serang biasanya membuat Panjang Mulud
biasanya panjang mulud ini berbentuk seperti masjid, kapal, bunga atau bentuk
lainnya. Panjang ini dihiasi dengan baju, sarung, handuk atau peralatan rumah
tangga lainnya dan juga di lengkapi dengan uang kertas. Di kampung tempat saya
tinggal biasnya perayaan ini dilakukan dengan setiap rumah membuat Panjang
Mulud mereka masing-masing dan Panjang Mulud dikumpulkan di teras masjid dan
mengundang tokoh agama untuk berdzikir dan berdo’a, biasanya ada juga warga
kampung lain setekah Panjang Mulud itu selesai di do’akan kemudian diiring
keliling desa kemudian iringan itu kembali ke masjid, setelah itu tamu undangan
warga sekitar kampung di berikan panjang mulud itu untuk kemudian mereka bawa
pulang.
Salah satu guru agama saya juga pernah
bercerita tentang kenapa maulid Nabi Muhammad di rayakan semeriah itu dulu ada
salah satu raja yang menginginkan perayaan islam yang bukan hanya meriah disaat
hari raya Idul Fitri dan Idul Adha saja tetapi juga ingin mengangkat hari besar
lainnya maka dari situ raja tersebut melakukan perayaan pada hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW.
Terlepas dari cerita tentang raja itu
menurut saya perayaan panjang maulid Nabi Muhammad bukan suatu bid’ah kenapa ?
karena menurut saya selama perayaan itu membawa dampak positif bagi masyarakat
dan masyarakat banten tidak pernah merasa dirugikan dengan perayaan itu, jadi
kenapa orang-orang yang justru tidak melaksanakannya selalu ribut dengan kata
bid’ah. Bukankah dari perayaan ini tercipta rasa kebersamaan, rasa syukur kepada
Allah SWT dan bisa berbagi kepada sesama muslim. Kalaupun perayaan ini mempunyai sisi kurang
baik seperti mubadzir makanan yang terlalu berlebih, tapi kalau bisa di siasati
dengan baik inshallah tidak ada makanan yang terbuang percuma.
Seharusnya kita saling menghargai
kebudayaan masing-masing, bukankah diagama kita mengajarkan tentang saling
menghormati dan menghargai sesama.
Semoga dengan perayaan panjang mulud ini bisa
menambah rasa syukur kita kepada ALLAH SWT, saling meghormati, menciptakaan rasa
kekeluargaan, dan saling tolong menolong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar