Selasa, 15 Desember 2015

panjang mulud di banten bid'ah kah ?


Apakah Hanya Bid’ah Peringatan Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW di Serang Banten ?
Sering kali saya mendapat pertanyaan dari teman saya yang bukan orang banten atau hanya pendatang apa sih manfaat memperingati maulid nabi muhammad semeriah itu bahkan banyak sekali orang yang rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk perayaan itu, sedangkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah menyuruh umatnya untuk merayakan hari kelahirannya ? apa yang dikatakan teman saya itu benar bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah memerintah umatnya untuk memperingati hari kelahirannya, pada dasarnya peringatan dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur dan ucapan terimakasih untuk Nabi Muhammad yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang islamiah. Kita umat islam juga sudah tahu dan tidak asing lagi maulid nabi mungkin disinilah perbedaannya karena setiap wilayah atau daerah pasti memiliki tradisi dan cara tersendiri untuk merayakannya, di serang pun mempunyai cara tersendiri untuk memperingatinya warga serang biasanya membuat Panjang Mulud biasanya panjang mulud ini berbentuk seperti masjid, kapal, bunga atau bentuk lainnya. Panjang ini dihiasi dengan baju, sarung, handuk atau peralatan rumah tangga lainnya dan juga di lengkapi dengan uang kertas. Di kampung tempat saya tinggal biasnya perayaan ini dilakukan dengan setiap rumah membuat Panjang Mulud mereka masing-masing dan Panjang Mulud dikumpulkan di teras masjid dan mengundang tokoh agama untuk berdzikir dan berdo’a, biasanya ada juga warga kampung lain setekah Panjang Mulud itu selesai di do’akan kemudian diiring keliling desa kemudian iringan itu kembali ke masjid, setelah itu tamu undangan warga sekitar kampung di berikan panjang mulud itu untuk kemudian mereka bawa pulang.   
Salah satu guru agama saya juga pernah bercerita tentang kenapa maulid Nabi Muhammad di rayakan semeriah itu dulu ada salah satu raja yang menginginkan perayaan islam yang bukan hanya meriah disaat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha saja tetapi juga ingin mengangkat hari besar lainnya maka dari situ raja tersebut melakukan perayaan pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Terlepas dari cerita tentang raja itu menurut saya perayaan panjang maulid Nabi Muhammad bukan suatu bid’ah kenapa ? karena menurut saya selama perayaan itu membawa dampak positif bagi masyarakat dan masyarakat banten tidak pernah merasa dirugikan dengan perayaan itu, jadi kenapa orang-orang yang justru tidak melaksanakannya selalu ribut dengan kata bid’ah. Bukankah dari perayaan ini tercipta rasa kebersamaan, rasa syukur kepada Allah SWT dan bisa berbagi kepada sesama muslim.  Kalaupun perayaan ini mempunyai sisi kurang baik seperti mubadzir makanan yang terlalu berlebih, tapi kalau bisa di siasati dengan baik inshallah tidak ada makanan yang terbuang percuma.
Seharusnya kita saling menghargai kebudayaan masing-masing, bukankah diagama kita mengajarkan tentang saling menghormati dan menghargai sesama.
 Semoga dengan perayaan panjang mulud ini bisa menambah rasa syukur kita kepada ALLAH SWT, saling meghormati, menciptakaan rasa kekeluargaan, dan saling tolong menolong
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar