Manfaat Solat Untuk Wanita Hamil
untuk teteh saya yang lagi hamil besar ini ada tulisan untuk teteh ager tetap menjaga solat meskipun sedang hamil tua semoga bermanfaat
Manfaat Sholat bagi Wanita Hamil - Sebagai muslim, tentu saja setiap hari kita shalat.Ternyata shalat yang kita lakukan sangat bermanfaat terutama bagi wanita hamil.
Manfaat Sholat bagi Wanita Hamil. Shalat adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam islam, ibadah yang kelak di akhirat dihisab pertama kali. Ibadah yang merupakan dzikir paling besar dan kebutuhan umat Islam
terhadap Robbnya. Istirahat ternikmat dalam hidup. Kewajiban yang
berwujud kebutuhan ini sangat penting bagi manusia. Karena dengannya
kita senantiasa mengingat-Nya dan berdoa kepada-Nya. Belum lagi, baru-baru ini ditemukan hikmah dan manfaat yang banyak sekali dari gerakan shalat untuk kesehatan tubuh manusia.
Manfaat Sholat bagi Wanita Hamil. Sejumlah studi medis modern
membuktikan bahwa gerak badan dan olah raga seperti shalat banyak
memberikan manfaat bagi ibu hamil. Gerakan tubuh juga berguna bagi proses persalinan. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa ibu hamil yang terbiasa melakukan gerakan jasmani secara rutin,
maka akan menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan. Apalagi saat
shalat unsur jasmani dan ruhani bersatu, sehingga sangat positif bagi
ibu dan calon janinnya.
Ruku’ dengan posisi yang benar akan memberikan manfaat.
Menjaga melekatnya
tulang tungging dengan tulang belakang sehingga persendian menjadi
licin. Bagi wanita, jika tulang tungging melekat dengan tulang belakang,
maka mengakibatkan persendian kaku dan tulang pinggul menyempit
sehingga sulit melahirkan.Dapat memperbaiki letak bayi yang kurang baik
bagi ibu yang sedang hamil, sehingga pada saat melahirkan tidak
mengalami patah tulang tunggingnya.
Sujud dengan posisi yang benar akan berpengaruh positif pada tubuh
Otot menjadi kuat,
limpa terpijit sehingga aliran darah menjadi lancar
karenanya.Berkembangnya otot dada bagi wanita, sehingga menghasilkan
buah dada yang sempurna bentuknya.
Duduk tahiyat dengan posisi yang benar mengandung banyak manfaat
Duduk tahiyat yang
benar akan memperkuat bagian-bagian kemaluan, sehingga di saat
melahirkan tidak mudah terjadi kerobekan. Dengan demikian juga
terjaganya tiga lubang yang sangat berdekatan. Tiga lubang tersebut
adalah saluran kencing, lubang senggama, lubang dubur atau poros.
Dr.Jamal Elzaky dalam bukunya: Induk Mukjizat Kesehatan Ibadah, menyebutkan manfaat shalat bagi ibu hamil antara lain:
- Melenturkan dan menguatkan berbagai jaringan otot dan pembuluh darah
- Melenturkan ruas-ruas tulang belakang
- Menguatkan persediaan tulang panggul dan jaringan otot perut yang berperan besar dalam proses kehamilan da persalinan
- Melancarkan aliran darah dalam jantung yang kemudian dialirkan melalui pembuluh vena dan pembuluh arteri, dengan demikian janin dalam rahim mendapatkan asupan makanan cukup yang dibawa oleh darah
- Menghilangkan kegelisahan dan rasa sakit akibat kehamilan serta menguatkan kepercayaan diri
- Pengendalian atas seluruh tubuh dan meningkatkan kemampuan berpikir serta kekuatan memori
Inilah hikmah kesehatan sholat bagi wanita hamil, semoga dengan semua
ini dapat menambah khasanah kita, menambah keyakinan, menambah kekuatan
dan motivasi untuk ibadah kepada Allah. Tetapi jangan pula karena alasan
kesehatan semata sehingga kita shalat. Dalam Islam, kita harus bekerja,
beramal semata-mata mencari Ridha Allah SWT.
www.bicarawanita.com/2013/04/manfaat-sholat-bagi-wanita-hamil.html
Bagi ibu hamil, shalat
tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu,
shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada
dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat
yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang
jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan
di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba
yang rutin menjalankannya.
Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan
bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi
tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh
kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang
biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan
shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi
fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua
golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda,
maupun anak kecil.
Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan
persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang
berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan
shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam
tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir
terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya
terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan.
Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan.
Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa
masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan,
trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi
peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal
ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita
yang tengah menghadapi kehamilan.
Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat
melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang
hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat
sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita
memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa
diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah
di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru,
pinggang, dan tulang punggung.
Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami
peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita
hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat
janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining
atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita
hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru
menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering
bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll.
Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik
wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan
tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan
punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut
dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini,
tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi
lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang.
Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat
memperbaiki sistem saraf dalam tubuh.
Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai
25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran
janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak
hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti
rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang
paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna.
Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian
leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak,
sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal
menuju otak.
Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan
tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi
ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah
selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
Bagi ibu hamil, shalat
tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu,
shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada
dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat
yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang
jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan
di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba
yang rutin menjalankannya.
Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan
bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi
tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh
kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang
biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan
shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi
fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua
golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda,
maupun anak kecil.
Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan
persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang
berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan
shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam
tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir
terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya
terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan.
Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan.
Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa
masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan,
trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi
peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal
ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita
yang tengah menghadapi kehamilan.
Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat
melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang
hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat
sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita
memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa
diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah
di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru,
pinggang, dan tulang punggung.
Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami
peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita
hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat
janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining
atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita
hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru
menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering
bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll.
Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik
wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan
tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan
punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut
dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini,
tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi
lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang.
Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat
memperbaiki sistem saraf dalam tubuh.
Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai
25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran
janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak
hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti
rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang
paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna.
Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian
leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak,
sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal
menuju otak.
Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan
tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi
ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah
selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
agi ibu hamil, shalat
tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu,
shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada
dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat
yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang
jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan
di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba
yang rutin menjalankannya.
Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan
bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi
tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh
kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang
biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan
shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi
fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua
golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda,
maupun anak kecil.
Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan
persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang
berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan
shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam
tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir
terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya
terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan.
Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan.
Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa
masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan,
trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi
peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal
ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita
yang tengah menghadapi kehamilan.
Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat
melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang
hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat
sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita
memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa
diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah
di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru,
pinggang, dan tulang punggung.
Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami
peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita
hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat
janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining
atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita
hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru
menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering
bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll.
Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik
wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan
tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan
punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut
dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini,
tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi
lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang.
Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat
memperbaiki sistem saraf dalam tubuh.
Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai
25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran
janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak
hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti
rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang
paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna.
Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian
leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak,
sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal
menuju otak.
Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan
tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi
ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah
selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
agi ibu hamil, shalat
tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu,
shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada
dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat
yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang
jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan
di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba
yang rutin menjalankannya.
Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan
bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi
tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh
kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang
biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan
shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi
fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua
golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda,
maupun anak kecil.
Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan
persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang
berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan
shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam
tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir
terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya
terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan.
Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan.
Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa
masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan,
trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi
peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal
ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita
yang tengah menghadapi kehamilan.
Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat
melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang
hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat
sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita
memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa
diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah
di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru,
pinggang, dan tulang punggung.
Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami
peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita
hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat
janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining
atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita
hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru
menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering
bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll.
Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik
wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan
tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan
punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut
dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini,
tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi
lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang.
Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat
memperbaiki sistem saraf dalam tubuh.
Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai
25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran
janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak
hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti
rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang
paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna.
Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian
leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak,
sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal
menuju otak.
Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan
tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi
ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah
selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar