Selasa, 15 Desember 2015

manfaat solat untuk wanita hamil

          Manfaat Solat Untuk Wanita Hamil
untuk teteh saya yang lagi  hamil besar ini ada tulisan untuk teteh ager tetap menjaga solat meskipun sedang hamil tua semoga bermanfaat
Manfaat Sholat bagi Wanita Hamil - Sebagai muslim, tentu saja setiap hari kita shalat.Ternyata shalat yang kita lakukan sangat bermanfaat terutama bagi wanita hamil.

Manfaat Sholat bagi Wanita Hamil. Shalat adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam islam, ibadah yang kelak di akhirat dihisab pertama kali. Ibadah yang merupakan dzikir paling besar dan kebutuhan umat Islam terhadap Robbnya. Istirahat ternikmat dalam hidup. Kewajiban yang berwujud kebutuhan ini sangat penting bagi manusia. Karena dengannya kita senantiasa mengingat-Nya dan berdoa kepada-Nya. Belum lagi, baru-baru ini ditemukan hikmah dan manfaat yang banyak sekali dari gerakan shalat untuk kesehatan tubuh manusia.

Manfaat Sholat bagi Wanita Hamil. Sejumlah studi medis modern membuktikan bahwa gerak badan dan olah raga seperti shalat banyak memberikan manfaat bagi ibu hamil. Gerakan tubuh juga berguna bagi proses persalinan. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa ibu hamil yang terbiasa melakukan gerakan jasmani secara rutin, maka akan menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan. Apalagi saat shalat unsur jasmani dan ruhani bersatu, sehingga sangat positif bagi ibu dan calon janinnya.
Ruku’ dengan posisi yang benar akan memberikan manfaat.
Menjaga melekatnya tulang tungging dengan tulang belakang sehingga persendian menjadi licin. Bagi wanita, jika tulang tungging melekat dengan tulang belakang, maka mengakibatkan persendian kaku dan tulang pinggul menyempit sehingga sulit melahirkan.Dapat memperbaiki letak bayi yang kurang baik bagi ibu yang sedang hamil, sehingga pada saat melahirkan tidak mengalami patah tulang tunggingnya.
Sujud dengan posisi yang benar akan berpengaruh positif pada tubuh
Otot menjadi kuat, limpa terpijit sehingga aliran darah menjadi lancar karenanya.Berkembangnya otot dada bagi wanita, sehingga menghasilkan buah dada yang sempurna bentuknya.
Duduk tahiyat dengan posisi yang benar mengandung banyak manfaat
Duduk tahiyat yang benar akan memperkuat bagian-bagian kemaluan, sehingga di saat melahirkan tidak mudah terjadi kerobekan. Dengan demikian juga terjaganya tiga lubang yang sangat berdekatan. Tiga lubang tersebut adalah saluran kencing, lubang senggama, lubang dubur atau poros. 
Dr.Jamal Elzaky dalam bukunya: Induk Mukjizat Kesehatan Ibadah, menyebutkan manfaat shalat bagi ibu hamil antara lain:
  1. Melenturkan dan menguatkan berbagai jaringan otot dan pembuluh darah
  2. Melenturkan ruas-ruas tulang belakang
  3. Menguatkan persediaan tulang panggul dan jaringan otot perut yang berperan besar dalam proses kehamilan da persalinan
  4. Melancarkan aliran darah dalam jantung  yang kemudian dialirkan melalui pembuluh vena dan pembuluh arteri, dengan demikian janin dalam rahim mendapatkan asupan makanan  cukup yang dibawa oleh darah
  5. Menghilangkan kegelisahan dan rasa sakit akibat kehamilan serta menguatkan kepercayaan diri
  6. Pengendalian atas seluruh tubuh dan meningkatkan kemampuan berpikir serta kekuatan memori
Inilah hikmah kesehatan sholat bagi wanita hamil, semoga dengan semua ini dapat menambah khasanah kita, menambah keyakinan, menambah kekuatan dan motivasi untuk ibadah kepada Allah. Tetapi jangan pula karena alasan kesehatan semata sehingga kita shalat. Dalam Islam, kita harus bekerja, beramal semata-mata mencari Ridha Allah SWT.
www.bicarawanita.com/2013/04/manfaat-sholat-bagi-wanita-hamil.html
Bagi ibu hamil, shalat tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu, shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba yang rutin menjalankannya. Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda, maupun anak kecil. Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan. Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan. Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan, trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita yang tengah menghadapi kehamilan. Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang punggung. Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll. Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini, tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang. Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat memperbaiki sistem saraf dalam tubuh. Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai 25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna. Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak, sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal menuju otak. Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
Bagi ibu hamil, shalat tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu, shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba yang rutin menjalankannya. Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda, maupun anak kecil. Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan. Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan. Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan, trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita yang tengah menghadapi kehamilan. Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang punggung. Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll. Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini, tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang. Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat memperbaiki sistem saraf dalam tubuh. Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai 25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna. Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak, sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal menuju otak. Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
agi ibu hamil, shalat tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu, shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba yang rutin menjalankannya. Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda, maupun anak kecil. Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan. Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan. Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan, trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita yang tengah menghadapi kehamilan. Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang punggung. Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll. Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini, tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang. Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat memperbaiki sistem saraf dalam tubuh. Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai 25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna. Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak, sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal menuju otak. Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6
agi ibu hamil, shalat tidak hanya merangsang tumbuhnya rasa tenang dalam hati. Lebih dari itu, shalat dapat memberikan efek terapis yang manfaatnya kembali pada dirinya sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungannya. Shalat yang merupakan rukun Islam kedua ini, memang tak sekadar perintah yang jika telah dikerjakan habis perkara begitu saja. Tapi, gerakan-gerakan di dalam shalat terbukti memberikan efek manfaat luar biasa bagi hamba yang rutin menjalankannya. Hose Farya, pelatih sepak bola Brasil, dalam pengamatannya menegaskan bahwa gerakan shalat merupakan gerakan olahraga yang bermanfaat bagi tubuh. Selain dapat menambah kekuatan iman, shalat juga memperkokoh kentransparanan keluhuran; hasil ini jauh lebih besar ketimbang yang biasa diperoleh seseorang dengan latihan yoga. Menurut Hose, gerakan shalat juga dapat menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap kondisi fisik serta psikis, dan manfaat tersebut diperuntukkan bagi semua golongan manusia, baik laki-kali, perempuan, orang tua, anak muda, maupun anak kecil. Najwa Ibrahim as-Sa’id ‘Ajlan, dokter spesialis masalah wanita dan persalinan di Pusat Kedokteran Riyadh, mengatakan bahwa wanita yang berada dalam masa kehamilan dan persalinan, bila ia melakukan gerakan shalat dengan benar, maka hal itu dapat membantu sirkulasi darah dalam tubuhnya. Shalat yang dilakukan secara sempurna dapat meminimalisir terjadinya pemekaran pembuluh darah di daerah betis, yang biasanya terjadi pada sebagian wanita pascamelahirkan. Bagi wanita hamil, trimester I menjadi masa terjadinya banyak perubahan. Salah satunya perubahan hormon dalam tubuh yang menimbulkan beberapa masalah baru pada organ tubuh yang lain. Bahkan ada yang mengatakan, trimester I merupakan periode ‘siksaan’, karena di masa ini terjadi peningkatan hormon dan tubuh mengadakan proses adaptasi. Terkait hal ini, gerakan-gerakan shalat dapat menjadi sarana relaksasi bagi wanita yang tengah menghadapi kehamilan. Takbiratul ihram, disebut sebagai teknik relaksasi pasif, karena saat melakukan gerakan ini, terjadi pemusatan perhatian atau konsentrasi yang hanya ditujukan kepada Allah Swt. Itulah sikap meditasi yang sangat sempurna. Dengan bertakbiratul ihram secara sempurna, berarti kita memasrahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Hidup. Manfaat yang bisa diperoleh dari takbratul ihram antara lain melancarkan peredaran darah di seluruh anggota tubuh serta menstabilkan jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang punggung. Memasuki trimester II, kondisi psikologi wanita hamil akan mengalami peningkatan kesehatan. Sedikitnya ada 2 fase yang harus dilalui wanita hamil pada trimester ini. Pertama, fase prequekining atau fase saat janin belum menunjukkan adanya pergerakan. Kedua, fase postquekining atau fase ketika janin mulai bergerak. Meski kondisi psikologi wanita hamil pada trimester ini terlihat sehat, tapi kondisi fisiknya justru menampakkan perubahan, seperti semakin membesarnya perut, sering bersendawa, buang angin, mudah lupa, berat badan naik, dll. Ruku’ merupakan gerakan yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik wanita hamil pada trimester II. Ruku’ merupakan suatu pola gerakan tersendiri dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan punggung secara lurus, kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut dengan posisi jari-jari merenggang. Dengan gerakan ruku’ seperti ini, tulang belakang berada dalam kondisi baik, corpus vertebrata menjadi lentur, menghindarkan terjadinya penyempitan dan pengapuran tulang. Menurut para ahli, gerakan ruku’ yang dilakukan secara sempurna dapat memperbaiki sistem saraf dalam tubuh. Memasuki trimester III (biasanya dihitung sejak usia kehamilan mencapai 25 minggu sampai masa persalinan), seiring makin membesarnya ukuran janin dan kemampuan bergeraknya yang kian aktif terasa, maka akan banyak hal kurang nyaman yang dirasakan oleh wanita yang bersangkutan. Seperti rasa nyeri di bagian perut, selangkangan, dan paha. Gerakan shalat yang paling dianjurkan pada fase ini adalah sujud dengan sempurna. Manfaatnya antara lain memperlancar getah bening yang dipompa ke bagian leher dan ketiak. Saat sujud, posisi jantung berada tepat di atas otak, sehingga menyebabkan darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal menuju otak. Kendati gerakan-gerakan shalat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia, namun dalam pelaksanaannya tetap harus diniati lillahi ta’ala (karena Allah saja) dan mengharap ridho-Nya. Sebagai hamba, sudah selayaknya kita taat dan mengabdi kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sam_edy/manfaat-gerakan-shalat-bagi-ibu-hamil_552b0bebf17e617865d623b6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar