Rabu, 28 Oktober 2015

ta'aruf atau pacaran ??



Ta’aruf or Pacaran  ??
    Ngomongin tentang cinta itu emang ga akan ada habisnya, ketika kau jatuh cinta dunia akan terasa lebih indah, lebih berwana dan ada manisnya – manisnya gitu ( halah kayak iklan aja hihihi). Teman – teman ku yang saya sayangi tiada salahnya kita sebagai manusia memiliki rasa cinta terhadap lawan jenis dan itu wajar kalian tidak usah memanggil psikolog, dokter, atau dukun. Jangan panik karena cinta bukan sebuah dosa. Setidaknya ia belum tentu sebuah dosa, engga salah kita memiliki cinta tiada yang salah karena cinta adalah anugerah. Justru cintalah yang memanusiakan manusia, mewarnai kehidupan dan menerbitkan harapan.tidak ada masalah dalam mencintai seseorang Allah pun mengaruniakan cinta bukan untuk menyiksa. Allah kirimkan cinta untuk kita agar kita bisa bersama dalam ikatan yang halal yang diakui oleh negara. Tapi ironisnya anak muda zaman sekarang salah mengerti dalam urusan cinta mereka menggap kita mereka cinta dan lawan jenis yg ia sukai merespon perasaannya maka mereka harus pacaran. Kaka, adek, om, tante, apakah ketika kita jatuh cinta kita harus pacaran ?
  Di dalam islam sendiri tidak ada istilah pacaran yang ada itu anda sebgai laki-laki yang jantan datangi walinya lalu anda mengkhitbah wanita yang anda inginkan untuk jadi istri anda belahan jiwa anda, separuh nafas anda, separuh jiwa anda, dan tulang rusuk anda, lalu kalian ta’arufan dengan wanita anda itu tapi ketika anda dalam proses ta’arufan harus ada orang ketiga atau ketika kalian dalam proses pengenalan di sekitar anda harus ada orang lain misalnya bapak si cewe. Nah saat kamu udah ngerasa klik dengan yang anda khitbah lalu anda akan masuk tahap selanjutnya sebuah pernikahan, sebuah ikatan yang diakui oleh agama dan dicatat oleh negara ( itu kan fase hidup paling sweet ). Nah semisalnya anda tidak sreg  ketika si wanita mempunyai prilaku yang tidak baik, mempunyai penyakit menular yang berbahaya yang akan menggangu terbentuknya tujuaan sebuah pernikahan, anda boleh membatalkan ta’aruf  pembatalan ini tidak mempunyai konsekuensi, karena saat laki – laki dan wanita saat melakukan proses khitbah tidak melakukan pebuatan yang merugikan baik untuk pihak wanita maupun pihak lelaki. Beda hal nya dengan pacaran, ketika sepasang muda – mudi berpacaran mereka akan menabrak norma – norma agama bahkan paling mengenaskan si wanita halim di luar nikah ( Na’udzubillah ) tepok jidat dah. Banyak sekali teman – teman saya terjerumus mengenaskan ketika saya dulu masih SMP pun ada teman – teman  yang halim padahal sebentar lagi kita akan melakukan ujian nasional dan sebentar lagi kita akan melakukan proses pergantian warna dari si BIRU menuju ABU-ABU tapi mereka malah harus menanggung malu akibat perbuatan yang salah itu (di situ kadang saya merasa sedih ), ketika hal itu sudah terjadi mereka hanya bisa menangis dan menyesali perbuatannya itu dan selalu berkata kenapa saya dulu begini, kenapa dulu saya begitu. Kawan memang penyesalan itu datangnya terakhir kalau datangnya di awal itu namanya pendaftaran.
  Saya akui saya pun pernah merasakan pacaran tapi, sekarang saya sadar bahwa pacaran itu sangat merugikan apalagi buat si pihak perempuan, dan saya sadar ketika pacaran itu bukan membuat kita semakin dewasa tapi malah bertindak yang salah dan sebelum terjerumus lebih dalam jadi mending untuk  itu wahai kawan – kawan semua UDAH PUTUSIN AJA ( udah kaya judul bukunya ustadz FELIX Y SIAUW aja ) . ya walaupun saat- saat setelah kita putus kita merasakan sedih, hambar, hampa, tapi bukankah di balik itu semua kita mendapatkan sesuatu hal yg berbeda, sebuah ketengan hati, hati yang tak lagi tersakiti dan menyakiti.
   Jadi apakah salah jika saya jatuh cinta ? tidak salah itu wajar dan kamu normal, setidaknya kamu tahu bahwa hati kamu bisa merasa bukan seperti batu. Tapi ketika kamu belum siap untuk menikahinya lebih baik, kamu simpan rasa suka itu jadikan dia sebagai motivasi kamu untuk menjadi lebih baik dan jangan lupa minta kepada pemiliknya agar suatu saat nanti kamu akan di pertemukan dengannya. Dari pada kita pacaran Lebih baik kita memperbaiki diri menyimpannya dalam hati meskipun kita hanya bisa merunduk ketika bertemu dengannya, jantung berdegup kencang ketika mengingatnya, ah rasanya ketika ku jatuh cinta gunung pun kan kudaki dan lautan pun akan ku seberangi hanya untuk melihat senyum nya ihiwwwww. Kalaupun di saat moment sabar itu dan pada akhirnya ternyata kita tidak di persatukan dengan orang yang kita harapkan maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik, kawan itulah hakikat sabar.
 So lo mau milih ta’aruf atau pacaran ?

Minggu, 11 Oktober 2015

Penting ga sih pendidikan untuk wanita



Penting Gak Sih Pendidikan Bagi Wanita
 Pendidikan itu sangat penting jika hidup tanpa pendidikan itu laksana berjalan di kegelapan tanpa cahaya. Banyak hadist nabi yang sangat mengutamakan pendidikan dan salah satu hadist nya sebagai berikut “ Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (HR.Ibnu Majah). Dan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan , “ pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Nah dari hadist dan UU tersebut sudah jelas bahwa menuntut itu wajib bagi setiap orang pun dengan para wanita. Tetapi banyak sekali masyarakat yang salah kaprah jika wanita tidak perlu sekolah tinggi karena toh pasti suatu bila sudah menikah, wanita akan jadi ibu rumah tangga yang hanya bekerja di sekitar dapur, sumur, dan kasur. Menurut saya itu sebuah pemikiran yang pendek boleh dikatakan itu sebuah pemikiran yang primitif, memang jika kita sudah menikah kita harus mengurusi suami dan anak, saya tidak setuju kalau kita meinggalkan kewajiban kita tapi setidaknya anak-anak kita berhak dilahirkan dari ibu yang cerdas karena pendidikan awal yang anak terima itu berasal dari dalam rumah, dari ibunya ibu bisa membentuk karakter anak agar anak bisa menjadi anak yang percaya diri, mandiri, sehat, cerdas dan agama ditanamkan sejak dini agar anak menjadi cerdas akal dan rohani nya. Bisa dibayangkan jika kita tidak berpendidikan atau tidak berpengetahuan apa yang akan diajarkan untuk anak nanti apa anda mau terlihat bodoh dihadapan anak sendiri ? ihhh no…… diantara kalian mungkin berfikir nantikan anak saya, saya sekolahin toh sudah ada guru ini. Ibu ibu dan calon ibu waktu belajar disekolah itu amat sangat terbatas normalnya hanya sekitar 6 – 8 jam/ hari beda halnya dirumah waktu luangnya sangat banyak kita bisa mengajarkan anak dengan cara bermain dan belajar karena pada dasarnya anak itu lebih cepat menangkap jika mereka belajar sambil mempraktekan apa yang diajarkan jika kita hanya memerintahkan anak untuk selalu mempelajari dari buku lama-lama akan jenuh jadi ayolah kita coba berpikir secara visioner mau memikirkan apa yang akan terjadi kedepan.
Pun banyak sekali omongan orang yang ga enak dan kadang bikin badmood ketiaka orang bilang ngapain sih sekolah segala, sarjana aja banyak yang nganggur. Aduh aduh mba mending ke laut aja nguras kolam makanya ketika kuliah kita harus bener-bener jadi mahasiswa yang berkualitas agar nanti lulus bisa bersaing di dunia kerja kalau tidak bisa bekerja di perusahan coba menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan masyarakat sekitar. Karena wanita yang cerdas akal dan rohaninya pasti laki-laki banyak yang ngantri.
Jadi tetep mau berfikir pendidikan untuk wanita itu gak penting please think again.